Apr 26, 2014

Terima Kasih

Suatu ketika, tanggal 24 April didaulat oleh Tuhan sebagai tanggal lahir saya. Sejak suatu ketika tersebut maka tiap tanggal 24 April saya merayakan hari pengurangan usia. Melalui post ini saya ingin berterima kasih pada mereka yang telah mengucapkan selamat ulang tahun pada saya.
(urutan tidak didasarkan pada kronologi waktu pemberian selamat)




Saya sedang pura-pura bersepeda di Kotagede, Yogyakarta.


Persekutuan atau paguyuban atau perhimpunan atau persekongkolan sepeda ini sempat menjadi keluarga saat saya masih di Yogyakarta, sekarang pun masih saya anggap keluarga. Saya sering nongkrong sama mereka, apalagi pendirinya. Jelas aja, saya ngontrak rumah bareng pendirinya. Saya juga sering ikut mereka sepedaan walaupun pada kenyataannya saya naik motor dengan dalih dokumentasi. :))

Meskipun saya tau siapa aja admin dari akun ini tapi saya gak tau siapa yang nge-tweet jadi saya mau mengucapkan terima kasih banyak buat Sepeda Akhir Pekan yang masih inget sama saya. Semoga sepedaan tidak hanya di akhir pekan saja atau di tiap car free day saja, semoga bisa tiap hari dan jadi gaya hidup. Merdeka!





Pria idaman banyak waria wanita ini bisa dikatakan tangan kanan saya ketika di Jogja. Dapat diandalkan dalam segala hal dan situasi, multitalenta dan multifungsi, bebas pengawet dan pemanis buatan. Ayib (nama bekennya) itu orang yang saya percaya dalam cukup banyak hal. Sebagai fotografer dia hobi bereksperimen dan merusak kamera. Sebagai seorang montir dia cukup capable. Sebagai tukang service laptop dia cukup meyakinkan. Sebagai seorang otodidak dia mau terus belajar.

Nuwun, prab atas ucapannya. Semoga sukses juga selalu menyertai langkah sampeyan. Amin!



3. Mas Sruyo yang disamber oleh Mas Woki dan Bepe, akhirnya menjadi obrolan hilarious mereka :))


Ketiga orang ini termasuk dalam tipe teman yang wajib dimiliki dalam hidup. Mereka selalu bisa mewarnai hidup dengan cara mereka masing-masing, bisa dilihat dari saling samber tweet mereka di atas. Mungkin bagi sebagian orang itu gak lucu atau bahkan aneh tapi bagi saya itu hilariously funny. Sewaktu di Jogja mereka udah seperti saudara sendiri, sampai sekarang juga sih sebenernya.

Mas Surya atau yang lebih sering dipanggil "Suryo" dan lebih memilih menyebut dirinya sebagai "Uya". Dia adalah seorang gitaris asal Kendal yang telah lama menetap di Jogja. Sruyo, begitu saya memanggilnya, ini disebut oleh banyak orang sebagai "Jack White-nya Jogja". Penampilan panggungnya memang luar biasa dan merupakan favorit saya selama saya menjadi fotografer kedua band nya: Last Elise. Mas Sruyo ini juga saya anggap sebagai guru spiritual saya karena kesaktiannya.  Konon katanya dia pernah makan gitar hidup-hidup, luar biasa memang.

Mas Woki yang memiliki nama asli Wiranto Witanto Prasetyo ini lebih sering dipanggil Wiwit atau Mas Wit, namun karena keagungan brewoknya yang lebat maka saya dan beberapa teman memanggilnya "Mas Woki" yang merupakan versi imut dari Mas Bewok. Bewoknya itu pula yang membuat kadang saya manggil dia "Mas god (tuhan)" karena bewoknya mengingatkan saya akan Yesus. Dia ini berprofesi sebagai jurnalis tapi saya lebih suka nyebut dia sebagai fotografer yang berkedok musisi. Mas Woki ini termasuk salah satu panutan saya dalam fotografi dan dapat diandalkan sebagai pemberi nasihat yang baik tentang kehidupan. Coba aja deh curhat sama pria bertampang buaya berhati ksatria ini, pasti bakal dapet saran dan nasehat yang menyejukkan dahaga jiwa.

Bepe yang ini bukan pemain bola, Bepe yang ini jago gambar. Bernama asli Dian Baghawan Putra dan berprofesi sebagai graphic designer, Bepe ini teman SMA dari teman kuliah sejurusan waktu di Jogja. Menurut saya si Bepe ini agak selo (red: senggang, woles, easy going) orangnya, untuk jelasinnya mending ngomong langsung daripada ngetik disini. Makhluk visioner dan asik diajak kemanapun kapanpun ini bisa deket sama saya gegara sepakbola, ya, kita dukung klub yang sama: Liverpool. Untuk manggil Bepe, saran saya gunakan frase suku kata kedua yaitu "Pe", jangan gunakan suku kata pertama apalagi Anda lelaki karena bisa rancu kalo didenger orang. Bayangin aja kalo lagi jalan terus manggil di "Bep" diantara kerumunan orang.

Makasih ya ucapan dari kalian bertiga. Walaupun mungkin orang ngeliatnya kayak bercandaan, tapi saya yakin kalian serius. :')





Pria yang lebih memilih menyembunyikan identitas aslinya ini memang terkenal punya segudang koleksi gambar-gambar unik, coba aja liat Twitter nya. Saya kenal Mas Kewz ini udah lumayan lama, waktu dia nge-drum-in Last Elise pas main di ibukota dan saya jadi tukang foto Last Elise. Tapi deketnya waktu saat-saat terakhir dia tinggal di Jogja (yang mana gak lama setelah itu juga saya harus meninggalkan Jogja).

Makasih kuenya, mas Kew. Ayo mondoh lagi. :))



4. Komang


Pria asli Bali yang lama tinggal di Malang lalu cukup lama tinggal di Jogja ini punya sebuah online radio dan webzine. Karena ke-eksis-an Komang di dunia musik indie Jogja maka saya bisa kenal dia. Iya, saya pernah jadi kontributor foto untuk area Jogja di sebuah webzine musik indie yang mana webzine tersebut berkoalisi dengan webzine si Komang. Komang ini juga merupakan seorang kontributor tuisan di sebuah webzine musik indie terbesar di Indonesia.

Terima kasih, pak bos Kanal Tiga Puluh cabang Minggir. Saya udah dimutasi ke Nganjuk ini, gak di South Mountain lagi. :))



5. Gisa


Siapa sangka gadis asli Jogja, berkacamata, dan terlihat polos serta lugu ini ternyata mantan pemain bass di band punk dan memiliki beberapa tattoo di badannya. Saya kenal dengan wanita yang digebet banyak pria ini karena teman saya dulu pernah ngegebet dia, tapi luput. Sabar ya, M. Gisa adalah orang yang supel, polos, tapi wawasannya luas, dia juga asik diajak jalan. Tapi jangan dijadiin pacar soalnya temennya banyakan cowok. Gisa aktif di dunia seni, selain jago main bass dia juga punya suara yang bagus sampai-sampai RSM sempat tergila-gila padanya. Di kalangan seniman dan musisi Jogja nama Gisa udah cukup well-known ternyata.

Makasih, Gis. Semoga besok gak luput lagi. Jangan cari yang seniman. :p



6. Anggi


Saya kenal Anggi di kantor. Dia magang di tempat saya kerja. Jasanya besar karena ngurangin workload saya. Anggi ini asik, supel, dan tough. Dia yang pertama ngucapin via Twitter, cool!

Thank you, Anggi Maranggi. Ayo dah! InViz deket kantor nih? :D





Kalau boleh jujur, sebenarnya saya sama Yogi ini cuma sekedar kenal aja. Gak pernah ada kesempatan khusus buat ngobrol jadi saya kurang tahu secara personal dia gimana. Tapi saya rasa sifat dia gak beda jauh sama saya karena tanggal lahir yang kebetulan sama. Agak lucu rasanya saling ngucapin selamat ulang tahun. Kalau aja bukan Ayib yang ngucapin ke saya sama Yogi, saya gak tau kalau Yogi ulang tahun. Beberapa hal yang saya tahu tentang Yogi itu adalah dia penghobi fotografi dan penggiat videografi saat ini, dia juga aktif di komunitas-komunitas seni.

Sama-sama, selamat menua juga, Gi! Amien, semoga makin bersinar dan membahana!



8. Semua Yang Ngucapin Via Facebook



Namanya emang Agus tapi dikampus dipanggil Jhom.
Dia pemain bola (juga futsal) andalan prodi, jurusan, dan angkatan saya. 


Makasih, mas Agus. Amien, makasih atas doanya.
Mas Agus ini senior dan assisten praktikum waktu saya kuliah di Jogja.
Dia lulus paling cepet diantara temen-temen seangkatannya.


Iya, Agus ini teman saya waktu SMP.
Udah lumayan lama tapi masih inget aja dia. Jadi terharu nih. :')


Mas Anggi ini saya kenal dari Unit Kegiatan Mahasiswa waktu kuliah di Jogja.
Dia bukan senior saya di UKM juga gak satu kampus, dia di Surabaya dan saya di Jogja.
Karena dulu saya pernah jadian sama juniornya dia di UKM fotografi makanya saya bisa kenal dia.
Rada ribet emang. :))


Cewek manis ini adik sepupu dari teman kuliah saya.
Abang kandungnya dia (sebut saja Bang D) saya udah kenal karena waktu abangnya main ke Jogja saya ikut nemenin.
Tapi abangnya super posesif, kalo saya nanya-nanya tentang adiknya pasti dia langsung ngomel-ngomel. :p


Bang Raphiet atau Bang Josh ini adalah senior saya di SMA dan komunitas pecinta alam.
Penggemar Vespa yang hobi naik turun gunung ini ternyata rumahnya deket dari rumah saya.


Aisis, biasa dipanggil Alek. Sebelumnya saya cuma tau dia penjual jersey rare dg kualitas wahid.
Ternyata dia adalah traveller (backpacker lebih tepatnya), drummer (yang pernah main di Java Rockingland), fans Chelsea, dan pemilik brand Arus Baru (yang produksi case-case smartphone dan tablet dg desain apik).



9. Semua Yang Ngucapin Via Line, Whatsapp, SMS, dan Telepon.

Terima kasih buat yang udah ngucapin via pos, wesel, telegram, fax, merpati surat, surat kaleng, sandi morse, Line, Whatsapp, sms, dan telepon. Maaf banget saya gak bisa nyertain screenshot nya. Tahun depan kalau hp saya udah ganti yang canggih pasti saya sertain deh.

Lewat Line ada Daud (iya, Daud yang sama di postingan ini), Udin, Randy, Dikung, dan Bli Teddy. Dua nama pertama yang saya sebut (Daud dan Udin) adalah teman satu kontrakan saya waktu di Jogja. Sedangkan dua nama selanjutnya (Randy dan Dikung) adalah teman waktu di Jogja yang sering nginep di kontrakan saya. Lalu Teddy ini adalah kontributor irockumentary.com untuk area Bali.

Via Whatsapp ada teman-teman dari IROCKUMENTARY.COM yang ngucapin via grup chat. Terima kasih. Untuk teman-teman yang ngucapin via sms atau telepon yang gak bisa saya sebut satu-satu (maaf banget) juga saya ucapin terima kasih. Temen-temen gereja yang ngucapin secara langsung dan malakin traktiran juga terima kasih. Makasih juga buat bapak sama ibu yang udah ngucapin beberapa jam sebelum tanggal 24 dan udah ngasih kado juga udah minjemin uang buat nraktir yang malak. :D


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekali lagi, melalui post di blog ini saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman semua atas ucapan dan doa-doanya di hari ulang tahun saya ke 20 sekian ini. Semoga hal yang sama dengan yang kalian doakan untuk saya dapat terjadi. Ada beberapa harapan saya di umur yang semakin bertambah ini, semoga dapat terwujud melalui usaha-usaha yang saya lakukan. Amien.

Salam.